SHOLATLAH SEBELUM DISHOLATKAN -

Sabtu, 08 November 2014

“ ELASTISITAS”


“ ELASTISITAS”

A.     Pengertian Elastisitas
  • Elastisitas adalah kemampuan suatu objek untuk kembali ke bentuk awalnya setelah suatu gaya eksternal (dari luar) yang diberikan sebelumnya berakhir, benda tersebut dikatakan memiliki sifat elastis. Jika benda tersebut tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya dihentikan, benda tersebut dikatakan memiliki sifat plastis.
B.    Tegangan, Regangan, dan Modulus elastisitas.
ü  Tegangan adalah Jika sebuah benda elastis ditarik oleh suatu gaya, benda tersebut akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu sebanding dengan gaya tersebut, yang berarti ada sejumlah gaya yang bekerja pada setiap satuan panjang benda Gaya yang bekerja sebanding dengan panjang benda dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Dalam fisika, besarnya gaya yang bekerja (F) dibagi dengan luas penampang (A) didefinisikan sebagai tegangan (stress), disimbolkan σ:




Berdasarkan arah gaya dan pertambahan panjangnya (perubahan bentuk), tegangan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu (a) tegangan rentang, (b) tegangan mampat, dan (c) tegangan geser.



Bahan
Tegangan rentangan
(N/m2)
Tegangan mampat
(N/m2)
Tegangan geser
(N/m2)
Besi
Baja
Kuningan
Alumunium
Beton
Batu bata
Marmer
Granit
Kayu (pinus)
Nilon

170 x 106
500 x 106
250 x 106
200 x 106
2 x 106
-           
-           
-
40 x 106
500 x 106
550 x 106
500 x 106
250 x 106
200 x 106
20 x 106
35 x 106
80 x 106
170 x 106
35 x 106
-           
170 x 106
250 x 106
200 x 106
200 x 106
2 x 106
-           
-           
-           
5 x 106
-           

ü  Regangan (strain) disimbolkan oleh e didefinisikan sebagai perbandingan pertambahan/perubahan panjang (∆l) dengan panjang mula-mula (l0):

Dalam SI, regangan tidak memiliki satuan karena pembagian antar satuan panjang (m/m= 1).
Berdasarkan jenis tegangan, regangan dapat digolongkan menjadi:
1) Regangan linear: perbandingan antara perubahan panjang dengan panjang mula-mula yang disebabkan oleh tegangan normal.
2) Regangan volume: perbandingan antara perubahan volume dengan volume mula-mula yang disebabkan oleh stress normal dari beberapa sisi.
3) Regangan shear: perbandingan antara perubahan bentuk dengan bentuk semula yang diakibatkan adanya tegangan tangensial.
ü  Modulus elastisitas (E) didefinisikan sebagai hasil pembagian antara tegangan (σ) dan regangan (e) : E= σ/e


Jika Modulus Elastisitas menyatakan perbandingan antara tegangan terhadap regangan linear, maka disebut dengan Modulus Young.
Rumus Modulus Young diturunkan dari rumus tegangan dan regangan, yaitu:

                        
Dalam SI, satuan Modulus Young sama dengan satuan tegangan (N/m2) karena pembagian tegangan dengan regangan tidak menimbulkan pengurangan satuan (regangan tidak memiliki satuan).
Modulus Young juga menunjukkan besarnya hambatan untuk merubah panjang suatu benda elastis. semakin besar nilai Modulus Young suatu benda, semakin sulit benda tersebut dapat memanjang, dan sebaliknya.
  • Jika modulus elastisitas menyatakan perbandingan antara tegangan terhadap regangan volume, maka disebut dengan Modulus Bulk yang menunjukkan besarnya hambatan untuk mengubah volume suatu benda.
  • Jika modulus elastisitas menyatakan perbandingan antara tegangan terhadap regangan shear, maka disebut dengan Modulus Shear yang menunjukkan hambatan gerakan dari bidang-bidang benda padat yang saling bergesekan.
  • Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan nilai dari modulus elastisitas berbagai jenis benda.
Bahan
Modulus Young
Modulus Shear
Modulus Bulk
(N/m2)
Besi
100.109
40. 109
90. 109
Baja
200. 109
80. 109
140. 109
Kuningan
90. 109
35. 109
75. 109
Aluminum
70. 109
25. 109
70. 109
Beton
20. 109
-
-
Marmer
50. 109
-
70. 109
Granit
45. 109
-
45. 109
Nylon
5. 109
-
-
Tulang
15. 109
80. 109
-
Air
-
-
2. 109
Alkohol
-
-
1. 109
Raksa
-
-
2. 109
H2, He, CO2
-
-
1.01. 109

  • Menurut hukum Hooke, pertambahan panjang benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan pada benda. Hukum Hooke hanya berlaku untuk daerah elastis, tidak berlaku untuk daerah plastis maupun benda-benda plastis.
C.    Pegas ideal dan Hukum Hooke
• Pegas yang ideal adalah:
– Tanpa massa (massa pegas dapat diabaikan terhadap gaya);
– Gaya yang diperlukan untuk merapatkan/meregangkan pegas sebanding dengan perpanjangan pegas (x) dari panjang semula (sebelum diregangkan), atau:

Fyang bekerja = kx

Dimana k adalah nilai konstanta pegas (kekencangan pegas), dan
– Saat pegas diregangkan/dirapatkan, pegas tersebut akan menghasilkan gaya pemulih dengan jumlah yang sama dan arah yang berlawanan (gaya reaksi, F) melawan gaya regangan/rapatan yang diberikan, atau:

F = -kx
Dengan menggunakan rumus Modulus Young:, besarnya gaya yang mengakibatkan pertambahan panjang pada benda-benda elastis dapat ditentukan dengan:. Tetapi, Menurut Robert Hooke, persamaan diatas berlaku hanya jika gaya yang bekerja belum melampaui batas elastis bahan tersebut dan tidak menyebabkan kerusakan pada objek. 


















0 komentar:

Posting Komentar