"ANGIN"
Energi angin merupakan energi alternatif yang mempunyai prospek bagus, karena merupakan sumber energi yang bersih dan terbarukan kembali.
Angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin di beberapa tempat permukaan bumi. Di daerah katulistiwa , udaranya menjadi panas mengembang dan menjadi ringan , naik keatas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin. Sebaliknya daerah kutub yang dingin , udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah.
Menurut ilmu fisika klasik energi kenetik dari sebuah benda dengan massa m dan kecepatan v adalah E = m.v2 , dengan asumsi bahwa kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus tersebut diatas berlaku juga untuk menghitung energi kenetik yang diakibatkan oleh gerakan angin. Sehingga kita bisa menuliskan sebagai berikut :
E = m.v2 …………………………………. (1)
Dengan, E = energi ( joule)
m = massa udara (Kg)
v = kecepatan angin ( m/s)
Bila suatu blok udara yang mempunyai penampang A (m2) , dan bergerak dengan kecepatan v (m/s), maka jumlah massa yang melewati
sesuatu tempat adalah :
m = A.v.q (Kg/s) ………………………. (2)
dengan, A = penampang ( m2)
v = kecepatan angin ( m/s)
q = kepadatan udara ( Kg/m3)
Dengan melihat persamaan 1 dan 2, kita bisa menghitung daya yang dihasilkan dari energi angin , sebagai berikut :
P = ½ q.A.v3 / t
Dengan,
| P = daya | ( W) |
q = kepadatan udara
A = penampang
V = kecepatan angin
|
( kg /m3)
(m2)
( rn/s ) |
Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk keperluan - keperluan seperti :
• menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk mendapatkan air tawar bagi ternak
• menggiling padi untuk mendapatkan beras
• menggergaji kayu
• membangkitkan tenaga listrik
Memperlihatkan skema sebuah kipas angin bagi pembangkit listrik yang kecil. Blok A merupakan pengatur tegangan dan pemutus otomatis, blok B merupakan bateri yang digunakan sebagai alat penyimpan energi, blok C merupakan saluran ke alat pemakaian.
Turbin angin atau kincir angin mengubah energi kenetik angin menjadi kerja mekanis. Untuk memproduksi listrik bolak-balik (ac) sistern ini harus didesain untuk selalu beroperasi pada kecepatan sudut yang tetap pada kecepatan angin yang berubah-ubah agar didapat frekuensi yang konstan.
0 komentar:
Posting Komentar